Judul: Puisi Hari Pahlawan
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Refky wijaya
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Refky wijaya
Sebagai generasi muda, tentunya kita harus mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif. Anda dapat menggunakan puisi hari Pahlawan untuk memperingati jasa jasa para pahlawan. Berikut adalah beberapa puisi hari pahlawan, diantaranya adalah:
Demi Kemerdekaan
demi negeri
kau korbankan waktumu
demi bangsa
rela kau taruhkan nyawamu
maut menghadang didepan
kau bilang itu hiburan
kau korbankan waktumu
demi bangsa
rela kau taruhkan nyawamu
maut menghadang didepan
kau bilang itu hiburan
nampak raut wajahmu
tak segelintir rasa takut
semangat membara dijiwamu
taklukkan mereka penghalang negeri
tak segelintir rasa takut
semangat membara dijiwamu
taklukkan mereka penghalang negeri
hari-harimu diwarnai pembunuhan, pembantaian
dihiasi bunga-bunga api
mengalir sungai darah disekitarmu
bahkan tak jarang mata air darah itu
muncul dari tubuhmu
namun tak dapat runtuhkan tebing
semangat juangmu
dihiasi bunga-bunga api
mengalir sungai darah disekitarmu
bahkan tak jarang mata air darah itu
muncul dari tubuhmu
namun tak dapat runtuhkan tebing
semangat juangmu
bambu runcing yang setia menemanimu
kaki telanjang tak beralas
pakaian dengan seribu wangi
basah dibadan kering dibadan
kini menghantarkan indonesia
kedalam istana kemerdekaan
kaki telanjang tak beralas
pakaian dengan seribu wangi
basah dibadan kering dibadan
kini menghantarkan indonesia
kedalam istana kemerdekaan
Pupus Raga, Hilang NyawaNapak tilas para pahlawan bangsa
Berkibar dalam syair sang saka
Berkobar dalam puisi Indonesia
Untuk meraih cita-cita merdekaNapak tilas anak bangsa
Bersatu dalam semangat jiwa
Bergema di jagad nusantara
Untuk meraih prestasi dan karyaMERDEKA…!
Kata yang penuh dengan makna
Bertahta dalam raga pejuang bangsa
Bermandikan darah dan air mataMERDEKA…!
Perjuangan tanpa pamrih untuk republik tercinta
menggelora di garis khatulistiwa
Memberi kejayaan bangsa sepanjang masaMERDEKA…!
Harta yang tak ternilai harganya
Menjadi pemicu pemimpin bangsa
Untuk tampil di era dunia
PENGORBANAN
Puisi Siti Halimah
Puisi Siti Halimah
Mengucur deras keringat
Membasahi tubuh yang terikat
Membawa angan, jauh ntah kemana ?
Membasahi tubuh yang terikat
Membawa angan, jauh ntah kemana ?
Bagaikan pungguk merindukan rembulan,
Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan
Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan
Pagi yang menjadi malam,
dan Bulan yang menjadi Tahun.
dan Bulan yang menjadi Tahun.
Sekian lama telah menanti,
Dirinya tak jua terlepas.
Dirinya tak jua terlepas.
Andai diriku sang Ksatria,
Aku sudah pasti menyelamatkannya.
Aku sudah pasti menyelamatkannya.
Namun semua itu hanya mimpi.
Dirinyalah yang harus berusaha
untuk membawa dirinya pergi dari kegelapan abadi.
Dirinyalah yang harus berusaha
untuk membawa dirinya pergi dari kegelapan abadi.
NEGERI INISaat sarafku dipengapkan meja 1/2 biro
Kupahat hatiku itu lagi
Pada prasasti tugu negriku
Agar para pahlawan negri iniTak lagi keluhkan sesal
Harus lahir di negri ini
Sudirman-sudirman reformasi
Harus berkembang di negri ini
Sukarno-sukarno reformasi
Harus bangkit di negri ini
Suharto-suharto reformasiAgar diponegoro tak lagi keluhkan java
Agar wolter monginsidi tak tangisi celebes
Agar Patimura tak sia-siakan maluku
Agar Indonesiaku
Tak lagi tangisanku
Posting Komentar